JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – John Wempi Wetipo adalah tipe pemimpin yang tak bisa duduk manis di belakang meja. Makanya begitu mendapat info bahwa rute Jayapura-Wamena putus, Wakil Menteri PUPR itu langsung memutuskan melakukan inspeksi mendadak. Tentunya dengan perlengkapan protokol Covid-19.
Senin pagi lalu (11/1), JWW bersama rombongan kecil bergerak menyusuri rute Jayapura-Wamena sepanjang 320 kilometer. Melewati Arso, Keroom, Senggi sampai ke Distrik Airu. Kondisi jalan di rute itu kebanyakan belum memenuhi standar yang layak. Masih banyak ruas jalan yang kondisinya seperti kubangan lumpur. Mobil rombongan bergerak tersendat. Untuk bisa selamat, biasanya ada sebuah excavator yang menarik mobil yang terjebak di jalan berlumpur itu.
Ia menemui beberapa perusahaan yang mengerjakan proyek Trans Papua itu tidak melengkapi peralatan seperti di kontrak kerja. Alat yang minim membuat pekerjaan tidak sesuai target.
JWW lebih kaget lagi ketika sampai di lokasi longsor di Distrik Waris. Ada 15 titik jalan dengan jarak dua kilometer sudah terbengkalai beberapa tahun. Akibatnya jalan tidak bisa dilalui kendaraan umum dan angkutan logistik. “Ini semua mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya akan membebani masyarakat,” ungkap John Wempi Wetipo.
Inspkesi Wamen PUPR ini rupanya tercium oleh Kepala Balai Jalan Jayapura Edu Seseray yang sudah berada di lokasi 260 kilometer di Distrik Airu. Di Distrik Airu ini, lokasi jalan yang paling parah dikerjakan oleh PT Nindya Karya. Peralatan kerja di lapangan tidak memenuhi standar pekerjaan yang seharusnya. Hanya dikerjakan dua alat berat exavator.
Edu Seseray mengatakan ada 18 titik di sepanjang ruas itu. “Lima belas titik sudah dikerjakan dan tiga lokasi sedang berjalan,” jelas Edu.
Kenyataan di lapangan jalan-jalan ini masih semi off-road, belum layak dipakai untuk kendaraan umum. (rdk)
Leave a Reply